MASALAH
Masalah adalah suatu hambatan/persoalan yang dialami oleh suatu individu maupun kelompok untuk mendapatkan suatu pencapaian.
1. MASALAH INDIVIDU
permasalahan individu yaitu, masalah sosial yang akan dibahas ditinjau dari faktor-faktor yang melekat pada individu yang memperoleh masalah. Masalah yang biasanya dialami suatu individu/pribadi mungkin berasal dari kondisi fisik, psikis, maupun dalam proses sosialisasi yang dialami suatu individu tersebut. Jadi, masalah individu/pribadi adalah masalah yang dialami dan dihadapi oleh manusia sebagai individu.
Contoh nyata dari masalah individu diantara lain;
disaat seoarang wanita yang terbiasa tampil apa adanya, di waktu lain ia dituntut untuk tampil layaknya seorang wanita berkelas mungkin ia akan mengalami rasa kecanggungan untuk menunjukannya atau ia merasa tidak percaya diri dan tidak nyaman, Aidil seoarang yang sangat pendiam dan agak sulit bersosialisasi maka ia dijauhkan oleh teman-temannya, atau contoh lain yaitu seorang anak yang dimarahi orang tuanya karena ia mendapatkan nilai yang buruk.
Jadi, Masalah individu yaitu masalah yang dialami oleh diri sendiri dan memungkinkan orang lain tidak akan merasa dirugikan, maka dengan kata lain masalah tersebut hanya bisa diselesaikan oleh individu tersebut dan perbanyak introspeksi diri.
MASALAH KELUARGA
Keluarga merupakan asal dasar permulaan hidup manusia, oleh karena itu apabila dalam suatu keluarga terdapat masalah, tentunya ini akan berdampak pada keadaan sosial dari para anggota keluarga itu sendiri.
contoh masalah di dalam ruang lingkup keluarga diantara lain:
– Perceraian orang tua dapat dibilang masalah yang cukup besar dalam suatu keluarga. Dalam masalah ini akan menekan keadaan sosial dari anak-anak nya dalam keluarga, anak yang mendapati orang tua nya telah bercerai biasanya akan selalu menyendiri atau terkadang anak tersebut susah dikendalikan, alhasil anak tersebut akan lebih mudah terpengaruh oleh lingkungan yang berada disekitarnya
MASALAH MASYARAKAT
Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.
Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.
faktor yang menyebabkan masalah di dalam masyarakat diantaranya, ialah:
– TAWURAN
Tawuran pelajar adalah salah satu masalah dalam ruang lingkup masyarakat. Saat ini tawuran antar pelajar sudah menjadi masalah yang sangat mengganggu ketertiban dan keamanan lingkungan sekitar, tawuran pelajar saat ini tidak hanya dilakukan di area sekolah saja tetapi juga di jalan-jalan umum dan ini tak jarang terjadi pengrusakan fasilitas publik. Faktor
– KETERSINGGUNGAN
Ketersinggungan dalam masalah perbedaan yang beredar di dalam ruang lingkup kemasyarakatan dapat berakibat fatal, biasanya sebagian masyarakat menganggap masalah ini adalah hal sepele.
MASALAH PENDUDUK
Masalah-masalah yang dialami kependudukan yang terjadi di Indonesia antara lain persebaran penduduk yang tidak merata, jumlah penduduk yang begitu besar, pertumbuhan penduduk yang tinggi,rendahnya pendapatan perkapita, tingginya tingkat ketergantungan, dan kepadatan penduduk. Dapat dilihat diatas, bila diperdalam masalah-masalah tersebut juga dapat menyebabkan berbagai bentuk masalah diantara lain :
– TINDAK KRIMINALITAS
Masalah-masalah kependudukan diatas dapat berdampak adanya tindak kriminalitas, ini terjadi karena jumlah penduduk yang begitu besar dan rendahnya pendapatan perkapita.
– PENCEMARAN LINGKUNGAN
Masalah-masalah kependudukan diatas dapat berdampak adanyapencemaran lingkungan, ini terjadi karena penduduk sudah tidak peduli akan adanya lingkungan.
– KEBAKARAN
Masalah-masalah kependudukan diatas dapat berdampak adanya kebakaran, hal ini dapat terjadi karena penduduk sudah tidak peduli akan dampak yang mereka perbuat.
2. MASALAH HUBUNGAN ANTARA WARGA NEGARA DAN NEGARA
WARGA NEGARA
Warga negara adalah orang-orang yang menurut hukum atau secara resmi merupakan anggota resmi dari suatu Negara tertentu, atau dengan kata lain warga negara adalah warga suatu Negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
NEGARA
Negara merupakan alat (agency) atau wewenang (authory) yagn mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama atas nama masyarakat.
Oleh karena itu Negara mempunyai dua tugas yaitu :
1.
mengatur dan mengendalikan gejala-gejala kekuasaan yang asosial, artinya yang bertentangan satu sama lain supaya tidak menjadi antagonisme yang membahayakan
2.
mengorganisasi dan mengintegrasikan kegiatan manusia dan golongan-golongan kearah tercapainya tujuan-tujuan dari masyarakat seluruhny atau tujuan sosial.
Pengendalian ini dilakukan berdasarkan hukum dan dengan peraturan pemerintah beserta lembaga-lembaganya. Hukum yang mengatur kehidupan masyarakat dan nyata berlaku dalam masyarakat disebut hukum positif. Istilah “hukum positif” dimaksudkan untuk menandai diferensiasi, dan hukum terhadap kaidah-kaidah lain dalam masyarakat tampil lebih jelas, tegas, dan didukung oleh perlengkapan yang cukup agar diikuti anggota masyarakat.
Negara merupakan alat dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur hubungan mansia dalam masyarakat, Negara mempunyai 2 tugas utama yaitu :
1.
mengatur dan menertibkan gejala-gejala kekuasaan dalam masyarakat yang bertentangan satu dengan lainnya
2.
mengatur dan menyatukan kegiatan-kegiatan manusia dan golongan untuk menciptakan tujuan besama yang disesuaikan dan diarakan pada tujuan Negara.
3. PELAPISAN SOSIAL
Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial
adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat). Definisinya adalah bahwa pelapisan sosial merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat . Perwujudannya adalah adanya lapisan-lapisan di dalam masyarakat, ada lapisan yang tinggi dan ada lapisan-lapisan di bawahnya. Setiap lapisan tersebut disebut strata sosial.
1.
TERJADINYA PELAPISAN SOSIAL
Terjadinya Pelapisan Sosial terbagi menjadi 2, yaitu:
– Terjadi dengan Sendirinya
Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Adapun orang-orang yang menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan berdasarkan atas kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat itu, tetapi berjalan secara alamiah dengan sendirinya. Oleh karena itu sifat yang tanpa disengaja inilah yang membentuk lapisan dan dasar dari pada pelapisan itu bervariasi menurut tempat, waktu, dan kebudayaan masyarakat dimana sistem itu berlaku.
– Terjadi dengan Sengaja
Sistem pelapisan ini dengan sengaja ditujukan untuk mengejar tujuan bersama. Dalam sistem ini ditentukan secara jelas dan tegas adanya kewenangan dan kekuasaan yang diberikan kepada seseorang.
Didalam sistem organisasi yang disusun dengan cara sengaja, mengandung 2 sistem, yaitu:
1) Sistem Fungsional, merupakan pembagian kerja kepada kedudukan yang tingkatnya berdampingan dan harus bekerja sama dalam kedudukan yang sederajat.
2) Sistem Skalar, merupakan pembagian kekuasaan menurut tangga atau jenjang dari bawah ke atas ( Vertikal ).
study kasus :
pelapisan sosial pada kaum ningrat dengan kaum awam.
Kaum ningrat tidak di perbolehkan berhubungan dengan kaum awam dikarenakan perbedaan sosial.
1.
c. PELAPISAN SOSIAL CIRI TETAP KELOMPOK SOSIAL
Di dalam organisasi masyarakat primitive pun sebelum mengenal tulisan, pelapisan masyarakat itu sudah ada. Hal ini terwujud berbagai bentuk sebagai berikut :
1) adanya kelompok berdasarkan jenis kelamin dan umur dengan pembedaan-pembedaan hak dan kewajiban ;
2) adanya kelompok-kelompok pemimpin suku yang berpengaruh dan memiliki hak-hak istimewa ;
3) adanya pemimpin yang saling berpengaruh ;
4) adanya orangorang yang dikecilkan diluar kasta dan orang yang diluar perlindungan hukum (cutlawmen) ;
5) adanya pembagian kerja didalam suku itu sendiri ;
6) adanya pembedaan standar ekonomi dan didalam ketidakstabilan ekonomi itu secara umum.
http://fachrialwiny.blogspot.com/2011/11/pelapisan-sosial-persamaan-derajat.html
4. Permasalahan Sosial Masyarakat Perkotaan dan pedesaan.
kota
Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial yakni satu buah ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau penduduk, yg membahayakan kehidupan group sosial. Kalau berlangsung bentrokan antara unsur-unsur yg ada sanggup memunculkan kesukaran jalinan sosial sebagaimana kegoyahan dalam kehidupan grup atau warga.
Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yg mencolok antara nilai dalam warga bersama realita yg ada. Yg bisa jadi sumber masalah sosial merupakan sama seperti proses sosial & bencana alam. Adanya masalah sosial dalam warga ditetapkan oleh dinas yg mempunyai kewenangan husus sama seperti tokoh penduduk, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah warga, & lain sebagainya.
Masalah sosial akan dikategorikan jadi 4 (empat) type aspek, adalah antara lain :
1. Elemen Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.
2. Elemen Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3. Hal Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dan sebagainya.
4. Perihal Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dan seterusnya
Desa/Pedesaan
Desa ialah satu buah kesatuan hukum di mana bertempat tinggal sebuah warga pemerintahan tersendiri, dan masih mempunyai adat yang sangat kental dari daerah itu sendiri.
Ciri-ciri desa:
a) memiliki pergaulan hidup yg saling kenal mengenal antara ribuan jiwa.
b) Ada interaksi perasaan yg sama mengenai ketertarikan pada adat
c) Trick ber upaya(ekonomi)merupakan agraris yg paling umum yg amat dipengaruhi alam sebagaimana : iklim, keadaan alam ,ketajiran alam, sedangkan tugas yg bukan agraris yakni bersifat sambilan
Dalam kamus sosiologi kata tradisional dari bahasa Inggris, Tradition artinya Rutinitas istiadat serta kepercayaan yg turun menurun dipelihara, serta ada sekian banyak opini yg ditinjau dari beraneka sudut bahwa, pengertian desa itu sendiri mengandung kompleksitas yg saling menyangkut satu sama lain diantara unsur-unsurnya, yg sebenarnya desa tetap dianggap sbg standar & pemelihara system kehidupan bermasyarakat & kebudayaan original sebagaimana tolong meringankan, keguyuban, persaudaraan, gotong royong, kepribadian dalam berpakaian, kebiasaan istiadat , kesenian kehidupan moral susila & lain-lain yg memiliki ciri yg terang.
Kita dapat membedakan antara masya-rakat desa dan masyarakat kota yang masing-masing punya karakteristik tersendiri. Masing-masing punya sistem yang mandiri, dengan fungsi-fungsi sosial, struktur serta proses-proses sosial yang sangat berbeda, bahkan kadang-kadang dikatakan “berlawanan” pula.
5. Pertentangan Sosial/Ketegangan Dalam Masyarakat
Konflik mengandung pengertian tingkah laku yang lebih luas daripada yang biasa dibayangkan orang dengan mengartikannya sebagai pertentangan yang kasar.
Terdapat tiga elemen dasar yang merupakan ciri dasar dari suatu konflik, yaitu :
A.
terdapat dua atau lebih unit-unit atau bagian yang terlibat dalam konflik.
B.
unit-unit tersebut mempunyai perbedaan-perbedaan yang tajam dalam kebutuhan, tujuan, masalah, sikap, maupun gagasan-gagasan.
C.
terdapat interraksi diantar bagian-bagian yang mempunyai perbedaan tersebut Konflik merupakan suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosi tertentu yang sering dihubungkan dengan kebencian atau permusuhan, konflik dapat terjadi pada lingkungan diri seseorang, kelompok, dan masyarakat.
Adapun cara pemecahan konflik tersebut :
a)
Elimination, pengunduran diri dari salah satu pihak yang terlibat konflik.
b)
Subjugation atau Domination, pihak yang mempunyai kekuasaan terbesar dapat memaksa pihak lain untuk mengalah.
c)
Majority Rule, artinya suara terbanyak yang ditentukan dengan voting.
d)
Minority Consent, artinya kelompok mayoritas yang menang, namun kelompok minoritas tidak merasa dikalahkan dan menerima keputusan serta kesepakatan untuk melakukan kegiatan bersama.
e)
Compromise, artinya semua sub kelompok yang terlibat dalam konflik berusaha mencari dan mendapatkan jalan tengah.
f)
Integration, artinya pendapat-pendapat yang bertentangan didiskusikan, dipertimbangkan, dan ditelaah kembali sampai kelompok mencapai suatu keputusan yang memuaskan bagi semua pihak.
Golongan-Golongan yang Berbeda dan Integrasi Sosial
Masyarakat Indonesia digolongkan sebagai masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan golongan sosial yang dipersatukan oleh kesatuan nasional yang berwujudkan Negara Indonesia. Masyarakat majemuk dipersatukan oleh sistem nasional yang mengintegrasikannya melalui jaringan-jaringan pemerintahan, politik, ekonomi, dan sosial. Aspek-aspek dari kemasyarakatan tersebut, yaitu Suku Bangsa dan Kebudayaan, Agama, Bahasa, Nasional Indonesia.
Masalah besar yang dihadapi Indonesia setelah merdeka adalah integrasi diantara masyarakat yang majemuk. Integrasi bukan peleburan, tetapi keserasian persatuan. Masyarakat majemuk tetap berada pada kemajemukkannya, mereka dapat hidup serasi berdampingan (Bhineka Tunggal Ika), berbeda-beda tetapi merupakan kesatuan.
Adapun hal-hal yang dapat menjadi penghambat dalam integrasi:
1. Tuntutan penguasaan atas wilayah-wilayah yang dianggap sebagai miliknya
2. Isu asli tidak asli, berkaitan dengan perbedaan kehidupan ekonomi antar warga negara Indonesia asli dengan keturunan (Tionghoa,arab)
3. Agama, sentimen agama dapat digerakkan untuk mempertajam perbedaan kesukuan
4. Prasangka yang merupakan sikap permusuhan terhadap seseorang anggota golongan tertentu
Integrasi Sosial adalah merupakan proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat menjadi satu kesatuan. Unsur yang berbeda tersebut meliputi perbedaan kedudukan sosial,ras, etnik, agama, bahasa, nilai, dan norma. Syarat terjadinya integrasi sosial antara lain:
•
Anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan mereka
•
Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan bersama mengenai norma dan nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman
•
Nilai dan norma berlaku lama dan tidak berubah serta dijalankan secara konsisten Integrasi Internasional merupakan masalah yang dialami semua negara di dunia, yang berbeda adalah bentuk permasalahan yang dihadapinya. Menghadapi masalah integritas sebenarnya tidak memiliki kunci yang pasti karena latar belakang masalah yang dihadapi berbeda, sehingga integrasi diselesaikan sesuai dengan kondisi negara yang bersangkutan, dapat dengan jalan kekerasan atau strategi politik yang lebih lunak.
•
Beberapa masalah integrasi internasional, antara lain:
1. perbedaan ideologi
2. kondisi masyarakat yang majemuk
3. masalah teritorial daerah yang berjarak cukup jauh
4. pertumbuhan partai politik
Adapun upaya-upaya yang dilakukan untuk memperkecil atau menghilangkan kesenjangan
kesenjangan itu, antara lain:
•
mempertebal keyakinan seluruh warga Negara Indonesia terhadap Ideologi Nasional.
•
membuka isolasi antar berbagai kelompok etnis dan antar daerah/pulau dengan membangun saran komunikasi, informasi, dan transformasi.
•
menggali kebudayaan daerah untuk menjadi kebudayaan nasional
membentuk jaringan asimilasi bagi kelompok etnis baik pribumi atau keturunan asing.
QUOTES
“MASALAH itu bukan untuk DIHINDARI melainkan untuk DIHADAPI”