Selasa, 25 Oktober 2016

MEDIA MASSA, adalah suatu tempat yang di pergunakan untuk menyebarluaskan informasi, baik berupa surat maupun elektronik.
MEDIA MASSA,..... juga mempunyai peranan penting dalam masyarakat, terutama pada generasi muda.

PERAN POSITIF MEDIA MASSA;

  1. Mempermudah mencari suatu informasi baru.
  2. Sebagai sarana untuk berkarya.
  3. Sebagai alat komunikasi.
PERAN NEGATIF MEDIA MASSA;
  1. Sebagai alat untuk tindak kriminal.
  2. Sebagai alat untuk menampilkan tampilan yang tidak baik untuk di tonton.
PERMASALAHAN,adalah suatu masalah       yang semua manusia alami di dunia ini, terutama dalam usia remaja.

Jika ada suatu permasalahan pasti ada solusi, terutama di masa-masa remaja. cara menyelesaikan masalahnya yaitu;
  1. Hadapi masalahnya dengan sikap tenang dan santai.
  2. Mulailah pikirkan solusinya dengan pelan-pelan.
  3. Serta mulailah,...
POTENSI DI USIA REMAJA 
"Potensi akan menjadi besar jika di landasi dengan adanya kemauan".
Itu yang tergambarkan di dalam benak saya untuk potensi pemuda& pemudi di Indonesia. Karena, di Indonesia potensi itu sangatlah besar.
tetapi, sangatlah kurang kemauan dari generasi muda di Indonesia.
Saya sebagai pemuda di Indonesia,...saya hanya bisa mendukung "hargailah semua orang di sekitar Anda & mulai cintai bangsamu dengan sepenuh jiwa".


Minggu, 23 Oktober 2016

INDIVIDU MANDIRI
mempunyai makna yaitu, individual atau perorangan yang di kerjakan secara sendiri.

INSTITUSI PERGURUAN TINGGI
mempunyai makna yaitu, tempat atau sumber ilmu yang di berikan untuk semua mahasiswi dan mahasiswa.

KELUARGA
mempunyai makna yaitu, sebagai tempat untuk konsultasi semua anggota keluarga dan juga sebagai tempat untuk menjalin keharmonisan antar semua anggota.

MASALAH DALAM KELUARGA 
masalah dapat di selesaikan dengan konsultasi kepada kedua orang tua dan di lakukan dengan cara diskusikan dengan cara baik-baik.

Selasa, 18 Oktober 2016

 Ciri-ciri masyarakat pedesaan di Indonesia

Sering menggunakan bahasa daerahnya masing-masing.
Pada setiap daerah, mencakup beberapa desa dan biasanya juga bahasa yang di gunakan adalah bahasa daerahnya.
Mementingkan keperluan bersama.
Setiap desa semua warganya pasti akan ikut andil dalam beberapa acara di desa, nah,…..ikut andil dalam arti “keperluan bersama” untuk desa itu sendiri.
Menjaga kerukunan.
Kerukunan adalah hal yang jarang sekali di temukan,….sebuah desa dapat rukun karena ditanamkanya sikap – sikap yang diwarisi oleh para leluhur.
Kehidupannya tradisional.
Sebuah desa mempunyai kehidupan yang sangatlah berbeda debgan di kota,…masyarakat di desa akan hidup dengan ala kadarnya dan hidup dengan alam yang di sekitar.
Masih terjaga norma kesopanannya.
Para leluhur di desa mengajarkan kepada anak dan cucunya norma-norma yang baik,..sehingga sampai sekarang pun norma tersebut masih terjaga dengan baik.
masih pecaya dengan roh leluhur.
Hampir beberapa desa di bagian timur Indonesia masih mempunyai kebiasaan yang rutin di jalani sampai sekarang,…seperti di daerah toraja, disana membuat rumah untuk makam manusia yang baru saja meninggal. Katanya sih, orang yang baru saja meninggal rohnya masih berada di daerah tersebut. Maka dari itulah di buatkan rumah…
Masyarakat masih bersifat homogen, seperti dalam hal mata pencarian, agama, adat istiadat.
Suatu desa masih banyak yang bersifat homogen, di karenakan oleh sumber daya alam sekitar,…jika di daerah pesisir maka mayoritas penduduk di sana adalah nelayan.
Jika di daerah  perbukitan maka mayoritas penduduknya adalah cocok tanam / berkebun. Tetapi untuk mayoritas masyarakat di Indonesia sendiri adalah petani, dikarenkan oleh faktor alam yang membuat bertani.
Faktor alamnya berupa; tanah yang subur, suhu yang stabil, dan lingkungan yang cocok untuk tanaman tersebut.
Jika agama, itu akan mengikuti leluhur mereka,…maka anak dan cucu mereka akan mengikuti kepercayaan yang di pegang oleh leluhur mereka.
Jika adat istiadat, itu akan mengikuti leluhur mereka,…..adat istiadat yang ditanamkan  itu akan “kental” terasa di dalam daerah / desa tersebut.


QUOTES
“Tanpa desa, tidak akan jadi sebuah daerah,..Tanpa daerah, tidak akan jadi sebuah Negara,...oleh karena itu, HARGAILAH dan CINTAI desamu sepenuh jiwa”.

INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT

Pengertian Individu
Individu berasal dari kata latin, “individuum” yang artinya yang tak terbagi. Kata individu merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas.
Pengertian Keluarga
Menurut Sigmund Freud keluarga itu terbentuk karena adanya perkawinan pria dan wanita.
Menurut Adler keluarga itu dibangun berdasarkan pada hasrat atau nafsu berkuasa.
Menurut Durkheim keluarga adalah lembaga sosial sebagai hasil-hasil faktor politik, ekonomi dan lingkungan
Menurut Ki Hajar Dewantara keluarga adalah kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki.
Pengertian Masyarakat
Drs. JBAF Mayor Polak menyebut masyarakat (society) adalah wadah segenap antar hubungan sosial terdiri atas banyak sekali kolektiva-kolektiva serta kelompok dan tiap-tiap kelompok terdiri atas kelompok-kelompok lebih baik atau subkelompok.
Menurut Prof. M. M. Dojojodiguno tentang masyrakat adalah suatu kebulatan daripada segala perkembangan dalam hidup bersama antara manusia dengan manusia.
HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT
Makna Individu
Manusia adalah makhluk individu. Makhluk individu berarti makhluk yang tidak dapat dibagi-bagi, tidak dapat dipisah-pisahkan antara jiwa dan raganya. Pendapat lain bahwa manusia sebagai makhluk individu, tidak hanya dalam arti makhluk keseluruhan jiwa raga, melainkan juga dalam arti bahwa tiap-tiap orang itu merupakan pribadi(individu) yang khas menurut corak kepribadiannya, termasuk kecakapan-kecakapan serta kelemahan-kelemahannya.
Makna Keluarga
Keluarga adalah merupakan kelompok primer yang paling penting di dalam masyarakat. Keluarga merupakan sebuah group yang terbentuk dari perhubungan laki-laki dan wanita, perhubungan mana sedikit banyak berlangsung lama untuk menciptakan dan membesarkan anak-anak.
Disini kita sebutkan 5 macam sifat terpenting, yaitu :
1. Hubungan suami-isteri
2. Bentuk perkawinan di mana suami-isteri itu diadakan dan dipelihara
3. Susunan nama-nama dan istilah-istilah termasuk cara menghitung keturunan
4. Milik atau harga benda keluarga
5. Pada umumnya keluarga itu tempat bersama / rumah bersama
Makna Masyarakat
Seperti halnya dengan definisi sosiologi yang banyak jumlahnya kita dapati pula definisi-definisi tentang masyarakat yang juga tidak sedikit. Mengenai arti masyarakat ini, baiklah di sini kita kemukakan beberapa definisi mengenai masyarakat itu, seperti misalnya :
1. R. Linton : Setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama, sehingga mereka itu mengorganisasikan dirinya dan berfikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu
2. M.J Herskovist : Kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu
3. J.L Gillin dan J.P Gillin : kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama
4. S.R Steinmetz : Kelompok manusia yang terbesar yang meliputi pengelompokkan-pengelompokkan manusia yang lebih kecil, yang mempunyai hubungan yang erat dan teratur
5. Hasan Shadily : Golongan besar atau kecil dari beberapa manusia, dengan atau karena sendirinya, bertalian secara golongan dan mempunyai pengaruh kebatinan satu sama lain.
Kelompok manusia yang dimaksud di atas yang belum terorganisasikan mengalami proses fundamental, yaitu :
1. a.     Adaptasi dan organisasi dari tingkah laku para anggota Timbul perasaan berkelompok secara lambat laun atau lesprit de corps Proses ini biasanya bekerja tanpa disadari dan diikuti oleh semua anggota kelompok dalam suasana trial dan error.
Mengingat definisi-definisi masyarakat tersebut di atas, maka dapat di ambil kesimpulan, bahwa masyarakat harus mempunyai syarat-syarat sebagai berikut :
1. b.    Harus ada pengumpulan manusia, dan harus banyak. Bukan pengumpulan binatang
2. c.      Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama dalam suatu daerah tertentu
3. d.    Adanya aturan atau undang-undang yang mengatur mereka untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama
Hal ini disebabkan manusia sejak lahir mempunyai 2 hasrat / keinginan, yaitu :
– Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain disekelilingnya (yaitu masyarakat), ilmu sosial
– keinginan untuk menjadi satu dengan suasana sekelilingnya
Menurut Ellwood, faktor-faktor yang menyebabkan manusia hidup bersama, adalah :
a. Dorongan untuk mencari makan
b. Dorongan untuk mempertahankan diri
c. Dorongan untuk melangsungkan jenis
Jadi masyarakat itu dibentuk oleh individu-individu yang beradab dalam keadaan sadar.
QUOTES
“Mulailah kenali dirimu sendiri, keluarga, dan masyarakat di sekelilingmu. karena dengan anda mengenali lingkungan sekitar anda mengetahui beberapa banyak karakter di sekitar anda”.


KEMATIAN, KELAHIRAN, MIGRASI

KEMATIAN (MORTALITAS)



Kematian atau ajal adalah akhir dari kehidupan, ketiadaan nyawa dalam organisme biologis. Semua makhluk hidup pada akhirnya akan mati secara permanen, baik karena penyebab alami seperti penyakit atau karena penyebab tidak alami sepertikecelakaan. Setelah kematian, tubuh makhluk hidup mengalami pembusukan.

Konsep-konsep lain yang terkait dengan pengertian mortalitas adalah:
1. Neo-natal death adalah kematian yang terjadi pada bayi yang belum berumur satu bulan.
2. Lahir mati (still birth) atau yang sering disebut kematian janin (fetal death) adalah kematian sebelum dikeluarkannya secara lengkap bayi dari ibunya pada saat dilahurkan tanpa melihat lamanya dalam kandungan.
3. Post neo-natal adalah kematian anak yang berumur antara satu bulan sampai dengan kurang dari satu tahun.
4. Infant death (kematian bayi) adalah kematian anak sebelum mencapai umur satu tahun.

FAKTOR PENGARUH

Faktor-faktor yang mempengaruhi kematian dibagi menjadi dua yaitu:

1. Faktor langsung (faktor dari dalam) :
a. Umur,
b. Jenis kelamin,
c. Penyakit,
d. Kecelakaan, kekerasan, bunuh diri.

2. Faktor tidak langsung (faktor dari luar) :
a. Tekanan, baik psikis maupun fisik,
b. Kedudukan dalam perkawinan,
c. Kedudukan sosial-ekonomi,
d. Tingkat pendidikan,
e. Pekerjaan,
f. Beban anak yang dilahirkan,
g. Tempat tinggal dan lingkungan,
h. Tingkat pencemaran lingkungan,
i. Fasilitas kesehatan dan kemampuan mencegah penyakit.
CARA MENGUKUR KEMATIAN

1. Crude Death Rate (CDR)
Tingkat kematian kasar atau CDR adalah jumlah kematian penduduk tiap 1000 orang dalam waktu setahun.

Rumus: CDR=D/Px1.000

Keterangan :
D=jumlah seluruh kematian
P=jumlah penduduk pada pertengahan tahun
1.000=bilangan konstanta

Tingkat kematian ini dapat digolongkan dalam kriteria sebagai berikut:

Tingkat kematian Golongan
> 18 Tinggi
14-18 Sedang
9-13 Rendah

2. Age Spesific Death Rate (ASDR)
Tingkat kematian menurut kelompok umur tertentu atau ASDR adalah banyaknya kematian yang terjadi pada penduduk dalam kelompok umur tertentu per 1000 penduduk.

Rumus: ASDR=Di/Pix1000

Keterangan:
Bi=banyaknya kematian dalam kelompok umur tertentu selama setahun
Pfi=banyaknya penduduk dalam kelompok umur tertentu yang sama pada pertengahan tahun.
1.000=bilangan konstanta

3. Infant Mortality Rate ( IMR)
Tingkat kematian bayi adalah banyaknya kematian bayi (sebelum umur satu tahun) yang terjadi pada kelahiran per 1000 bayi. Merupakan cara pengukuran yang dipergunakan khusus untuk menentukan tingkat kematian bayi. IMR biasanya dijadikan indikator dalam pengukuran kesejahteraan penduduk.

Rumus: IMR=Db/Pbx1.000

Keterangan :
D=jumlah kematian bayi sebelum umur satu tahun
P=jumlah kelahiran hidup dalam waktu yang sama

Kriteria penggolongan tingkat kematian bayi:

Tingkat kematian bayi Golongan
> 125 Sangat Tinggi
75-125 Tinggi
35-75 Sedang
<35 Rendah
Simpulan :
Bila tingkat kelahiran kasar sama dengan tingkat kematian kasar akan tercapai pertambahan penduduk sebesar 0 % atau zero population growth. Yang berarti keadaan kependudukan di daerah tersebut tercapai sebuah keseimbangan.








KELAHIRAN ( FERTILITAS )


Kelahiran adalah sebuah proses dalam hewan di mana anak dikeluarkan dari badan ibunya. Bentuk berbeda dari kelahiran adalah ovipari, vivipari atau ovovivipari.
Dalam manusia, anak yang belum dilahirkan disebut fetus setelah masa embrio.
faktor-faktor pendukung kelahiran dan penghambatan kelahiran
pendukung kelahiran
1.banyak anak banyakbrezeki
2.kawin usia muda
3.rendahnya tingkat kesehatan
4.anak harapan orang tua
5.anak kebanggaan orang tua
6.anak laki-laki penerus keturunan
penghambat kelahiran
1.keiginan punya anak kecil
2.penundaan usia kawin
3.waktu retaknya hubungan suami istri
4.tingkat keberasilan KB
5.adanya UU perkawinan (UU NO.1 TH 1974)








FAKTOR MIGRASI

Migrasi merupakan perpindahan penduduk, dalam migrasi memiliki jenis-jenis atau macam-macam migrasi dalam dalam Pengertian Migrasi, Migrasi adalah perpindahan atau gerak penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. perpindahan penduduk selain imigrasi terdapat jugatransmigrasi dan urbanisasi.
Migrasi disebabkan oleh berbagai faktor pendorong sebagai berikut :
a) Makin berkurangnya sumber-sumber kehidupan pada daerah asal sehingga menyebabkan migrasi ke daerah yang memiliki sumber-sumber kehidupan yang lebih memadai, seperti menurunnya daya dukung lingkungan, menurunnya permintaan atas barang-barang tertentu yang bahan bakunya makin susah diperoleh.
b) Berkurangnya lapangan pekerjaan di daerah asal (misalnya tanah untuk pertanian di wilayah perdesaan yang makin menyempit), sehingga kebanyakan para migrant beralih ke daerah yang mempunyai lapangan pekerjaan yang lebih luas.
c) Adanya tekanan-tekanan pada bidang politik yang melanggar hak asasi penduduk di daerah asal.
d) Adanya tekanan-tekanan pada bidang agama.
e) Adanya tekanan pada perbedaan suku.

QUOTES
“KEMATIAN, KELAHIRAN, MIGRASI adalah siklus hidup yang harus di jalani, maka jalani hidup anda dengan pikiran dan sikap positif”.


MASALAH

Masalah adalah suatu hambatan/persoalan yang dialami oleh suatu individu maupun kelompok untuk mendapatkan suatu pencapaian.
1.     MASALAH INDIVIDU
permasalahan individu yaitu, masalah sosial yang akan dibahas ditinjau dari faktor-faktor yang melekat pada individu yang memperoleh masalah. Masalah yang biasanya dialami suatu individu/pribadi mungkin berasal dari kondisi fisik, psikis, maupun dalam proses sosialisasi yang dialami suatu individu tersebut. Jadi, masalah individu/pribadi adalah masalah yang dialami dan dihadapi oleh manusia sebagai individu.
Contoh nyata dari masalah individu diantara lain;
disaat seoarang wanita yang terbiasa tampil apa adanya, di waktu lain ia dituntut untuk tampil layaknya seorang wanita berkelas mungkin ia akan mengalami rasa kecanggungan untuk menunjukannya atau ia merasa tidak percaya diri dan tidak nyaman, Aidil seoarang yang sangat pendiam dan agak sulit bersosialisasi maka ia dijauhkan oleh teman-temannya, atau contoh lain yaitu seorang anak yang dimarahi orang tuanya karena ia mendapatkan nilai yang buruk.

Jadi, Masalah individu yaitu masalah yang dialami oleh diri sendiri dan memungkinkan orang lain tidak akan merasa dirugikan, maka dengan kata lain masalah tersebut hanya bisa diselesaikan oleh individu tersebut dan perbanyak introspeksi diri.


MASALAH KELUARGA
Keluarga merupakan asal dasar permulaan hidup manusia, oleh karena itu apabila dalam suatu keluarga terdapat masalah, tentunya ini akan berdampak pada keadaan sosial dari para anggota keluarga itu sendiri.
contoh  masalah di dalam ruang lingkup keluarga diantara lain:
–          Perceraian orang tua dapat dibilang masalah yang cukup besar dalam suatu keluarga. Dalam masalah ini akan menekan keadaan sosial dari anak-anak nya dalam keluarga, anak yang mendapati orang tua nya telah bercerai biasanya akan selalu menyendiri atau terkadang anak tersebut susah dikendalikan, alhasil anak tersebut akan lebih mudah terpengaruh oleh lingkungan yang berada disekitarnya
MASALAH MASYARAKAT
 Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.
   
 Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.





faktor yang menyebabkan masalah di dalam masyarakat diantaranya,  ialah:
–   TAWURAN
Tawuran pelajar adalah salah satu masalah dalam ruang lingkup masyarakat. Saat ini tawuran antar pelajar sudah menjadi masalah yang sangat mengganggu ketertiban dan keamanan lingkungan sekitar, tawuran pelajar saat ini tidak hanya dilakukan di area sekolah saja tetapi juga di jalan-jalan umum dan ini tak jarang terjadi pengrusakan fasilitas publik. Faktor
–   KETERSINGGUNGAN
Ketersinggungan dalam masalah perbedaan yang beredar di dalam ruang lingkup kemasyarakatan dapat berakibat fatal, biasanya sebagian masyarakat menganggap masalah ini adalah hal sepele.


MASALAH PENDUDUK
Masalah-masalah yang dialami kependudukan yang terjadi di Indonesia antara lain persebaran penduduk yang tidak merata, jumlah penduduk yang begitu besar, pertumbuhan penduduk yang tinggi,rendahnya pendapatan perkapita, tingginya tingkat ketergantungan, dan kepadatan penduduk. Dapat dilihat diatas, bila diperdalam masalah-masalah tersebut juga dapat menyebabkan berbagai bentuk masalah diantara lain :
–         TINDAK KRIMINALITAS
Masalah-masalah kependudukan diatas dapat berdampak adanya tindak kriminalitas, ini terjadi karena jumlah penduduk yang begitu besar dan rendahnya pendapatan perkapita.


–         PENCEMARAN LINGKUNGAN
Masalah-masalah kependudukan diatas dapat berdampak adanyapencemaran lingkungan, ini terjadi karena penduduk sudah tidak peduli akan adanya lingkungan.
–         KEBAKARAN
Masalah-masalah kependudukan diatas dapat berdampak adanya kebakaran, hal ini dapat terjadi karena penduduk sudah tidak peduli akan dampak yang mereka perbuat.








2. MASALAH HUBUNGAN ANTARA WARGA NEGARA DAN NEGARA

WARGA NEGARA
Warga negara adalah orang-orang yang menurut hukum atau secara resmi merupakan anggota resmi dari suatu Negara tertentu, atau dengan kata lain warga negara adalah warga suatu Negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
NEGARA
Negara merupakan alat (agency) atau wewenang (authory) yagn mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama atas nama masyarakat.
Oleh karena itu Negara mempunyai dua tugas yaitu :
1. mengatur dan mengendalikan gejala-gejala kekuasaan yang asosial, artinya yang bertentangan satu sama lain supaya tidak menjadi antagonisme yang membahayakan
2. mengorganisasi dan mengintegrasikan kegiatan manusia dan golongan-golongan kearah tercapainya tujuan-tujuan dari masyarakat seluruhny atau tujuan sosial.
Pengendalian ini dilakukan berdasarkan hukum dan dengan peraturan pemerintah beserta lembaga-lembaganya. Hukum yang mengatur kehidupan masyarakat dan nyata berlaku dalam masyarakat disebut hukum positif. Istilah “hukum positif” dimaksudkan untuk menandai diferensiasi, dan hukum terhadap kaidah-kaidah lain dalam masyarakat tampil lebih jelas, tegas, dan didukung oleh perlengkapan yang cukup agar diikuti anggota masyarakat.

Negara merupakan alat dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur hubungan mansia dalam masyarakat, Negara mempunyai 2 tugas utama yaitu :
1. mengatur dan menertibkan gejala-gejala kekuasaan dalam masyarakat yang bertentangan satu dengan lainnya
2. mengatur dan menyatukan kegiatan-kegiatan manusia dan golongan untuk menciptakan tujuan besama yang disesuaikan dan diarakan pada tujuan Negara.









3. PELAPISAN SOSIAL

Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial

adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat). Definisinya adalah bahwa pelapisan sosial merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat . Perwujudannya adalah adanya lapisan-lapisan di dalam masyarakat,  ada lapisan yang tinggi dan ada lapisan-lapisan di bawahnya. Setiap lapisan tersebut disebut strata sosial.

1. TERJADINYA PELAPISAN SOSIAL
Terjadinya Pelapisan Sosial terbagi menjadi 2, yaitu:
– Terjadi dengan Sendirinya
Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Adapun orang-orang yang menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan berdasarkan atas kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat itu, tetapi berjalan secara alamiah dengan sendirinya. Oleh karena itu sifat yang tanpa disengaja inilah yang membentuk lapisan dan dasar dari pada pelapisan itu bervariasi menurut tempat, waktu, dan kebudayaan masyarakat dimana sistem itu berlaku.
– Terjadi dengan Sengaja
Sistem pelapisan ini dengan sengaja ditujukan untuk mengejar tujuan bersama. Dalam sistem ini ditentukan secara jelas dan tegas adanya kewenangan dan kekuasaan yang diberikan kepada seseorang.
Didalam sistem organisasi yang disusun dengan cara sengaja, mengandung 2 sistem, yaitu:
1) Sistem Fungsional, merupakan pembagian kerja kepada kedudukan yang tingkatnya berdampingan dan harus bekerja sama dalam kedudukan yang sederajat.
2) Sistem Skalar, merupakan pembagian kekuasaan menurut tangga atau jenjang dari bawah ke atas ( Vertikal ).
study kasus :
pelapisan sosial pada kaum ningrat dengan kaum awam.
Kaum ningrat tidak di perbolehkan berhubungan dengan kaum awam dikarenakan perbedaan sosial.

1. c.       PELAPISAN SOSIAL CIRI TETAP KELOMPOK SOSIAL
Di dalam organisasi masyarakat primitive pun sebelum mengenal tulisan, pelapisan masyarakat itu sudah ada. Hal ini terwujud berbagai bentuk sebagai berikut :
1) adanya kelompok berdasarkan jenis kelamin dan umur dengan pembedaan-pembedaan hak dan kewajiban ;
2) adanya kelompok-kelompok pemimpin suku yang berpengaruh dan memiliki hak-hak istimewa ;
3) adanya pemimpin yang saling berpengaruh ;
4) adanya orangorang yang dikecilkan diluar kasta dan orang yang diluar perlindungan hukum (cutlawmen) ;
5) adanya pembagian kerja didalam suku itu sendiri ;
6) adanya pembedaan standar ekonomi dan didalam ketidakstabilan ekonomi itu secara umum.

http://fachrialwiny.blogspot.com/2011/11/pelapisan-sosial-persamaan-derajat.html
































4. Permasalahan Sosial Masyarakat Perkotaan dan pedesaan.

kota
Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial yakni satu buah ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau penduduk, yg membahayakan kehidupan group sosial. Kalau berlangsung bentrokan antara unsur-unsur yg ada sanggup memunculkan kesukaran jalinan sosial sebagaimana kegoyahan dalam kehidupan grup atau warga.
Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yg mencolok antara nilai dalam warga bersama realita yg ada. Yg bisa jadi sumber masalah sosial merupakan sama seperti proses sosial & bencana alam. Adanya masalah sosial dalam warga ditetapkan oleh dinas yg mempunyai kewenangan husus sama seperti tokoh penduduk, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah warga, & lain sebagainya.
Masalah sosial akan dikategorikan jadi 4 (empat) type aspek, adalah antara lain :
1. Elemen Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.
2. Elemen Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3. Hal Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dan sebagainya.
4. Perihal Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dan seterusnya

Desa/Pedesaan

Desa ialah satu buah kesatuan hukum di mana bertempat tinggal sebuah warga pemerintahan tersendiri, dan masih mempunyai adat yang sangat kental dari daerah itu sendiri.

Ciri-ciri desa:

a) memiliki pergaulan hidup yg saling kenal mengenal antara ribuan jiwa.

b) Ada interaksi perasaan yg sama mengenai ketertarikan pada adat

c) Trick ber upaya(ekonomi)merupakan agraris yg paling umum yg amat dipengaruhi alam sebagaimana : iklim, keadaan alam ,ketajiran alam, sedangkan tugas yg bukan agraris yakni bersifat sambilan

Dalam kamus sosiologi kata tradisional dari bahasa Inggris, Tradition artinya Rutinitas istiadat serta kepercayaan yg turun menurun dipelihara, serta ada sekian banyak opini yg ditinjau dari beraneka sudut bahwa, pengertian desa itu sendiri mengandung kompleksitas yg saling menyangkut satu sama lain diantara unsur-unsurnya, yg sebenarnya desa tetap dianggap sbg standar & pemelihara system kehidupan bermasyarakat & kebudayaan original sebagaimana tolong meringankan, keguyuban, persaudaraan, gotong royong, kepribadian dalam berpakaian, kebiasaan istiadat , kesenian kehidupan moral susila & lain-lain yg memiliki ciri yg terang.
Kita dapat membedakan antara masya-rakat desa dan masyarakat kota yang masing-masing punya karakteristik tersendiri. Masing-masing punya sistem yang mandiri, dengan fungsi-fungsi sosial, struktur serta proses-proses sosial yang sangat berbeda, bahkan kadang-kadang dikatakan “berlawanan” pula.

5. Pertentangan Sosial/Ketegangan Dalam Masyarakat
Konflik mengandung pengertian tingkah laku yang lebih luas daripada yang biasa dibayangkan orang dengan mengartikannya sebagai pertentangan yang kasar.
Terdapat tiga elemen dasar yang merupakan ciri dasar dari suatu konflik, yaitu :

A. terdapat dua atau lebih unit-unit atau bagian yang terlibat dalam konflik.
B. unit-unit tersebut mempunyai perbedaan-perbedaan yang tajam dalam kebutuhan, tujuan, masalah, sikap, maupun gagasan-gagasan.
C. terdapat interraksi diantar bagian-bagian yang mempunyai perbedaan tersebut Konflik merupakan suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosi tertentu yang sering dihubungkan dengan kebencian atau permusuhan, konflik dapat terjadi pada lingkungan diri seseorang, kelompok, dan masyarakat.


Adapun cara pemecahan konflik tersebut :
a) Elimination, pengunduran diri dari salah satu pihak yang terlibat konflik.
b) Subjugation atau Domination, pihak yang mempunyai kekuasaan terbesar dapat memaksa pihak lain untuk mengalah.
c) Majority Rule, artinya suara terbanyak yang ditentukan dengan voting.
d) Minority Consent, artinya kelompok mayoritas yang menang, namun kelompok minoritas tidak merasa dikalahkan dan menerima keputusan serta kesepakatan untuk melakukan kegiatan bersama.
e) Compromise, artinya semua sub kelompok yang terlibat dalam konflik berusaha mencari dan mendapatkan jalan tengah.
f) Integration, artinya pendapat-pendapat yang bertentangan didiskusikan, dipertimbangkan, dan ditelaah kembali sampai kelompok mencapai suatu keputusan yang memuaskan bagi semua pihak.



Golongan-Golongan yang Berbeda dan Integrasi Sosial
Masyarakat Indonesia digolongkan sebagai masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan golongan sosial yang dipersatukan oleh kesatuan nasional yang berwujudkan Negara Indonesia. Masyarakat majemuk dipersatukan oleh sistem nasional yang mengintegrasikannya melalui jaringan-jaringan pemerintahan, politik, ekonomi, dan sosial. Aspek-aspek dari kemasyarakatan tersebut, yaitu Suku Bangsa dan Kebudayaan, Agama, Bahasa, Nasional Indonesia.
Masalah besar yang dihadapi Indonesia setelah merdeka adalah integrasi diantara masyarakat yang majemuk. Integrasi bukan peleburan, tetapi keserasian persatuan. Masyarakat majemuk tetap berada pada kemajemukkannya, mereka dapat hidup serasi berdampingan (Bhineka Tunggal Ika), berbeda-beda tetapi merupakan kesatuan.

Adapun hal-hal yang dapat menjadi penghambat dalam integrasi:
1.      Tuntutan penguasaan atas wilayah-wilayah yang dianggap sebagai miliknya
2.      Isu asli tidak asli, berkaitan dengan perbedaan kehidupan ekonomi antar warga negara Indonesia asli dengan keturunan (Tionghoa,arab)
3.      Agama, sentimen agama dapat digerakkan untuk mempertajam perbedaan kesukuan
4.      Prasangka yang merupakan sikap permusuhan terhadap seseorang anggota golongan tertentu

Integrasi Sosial adalah merupakan proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat menjadi satu kesatuan. Unsur yang berbeda tersebut meliputi perbedaan kedudukan sosial,ras, etnik, agama, bahasa, nilai, dan norma. Syarat terjadinya integrasi sosial antara lain:
Anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan mereka
Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan bersama mengenai norma dan nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman
Nilai dan norma berlaku lama dan tidak berubah serta dijalankan secara konsisten Integrasi Internasional merupakan masalah yang dialami semua negara di dunia, yang berbeda adalah bentuk permasalahan yang dihadapinya. Menghadapi masalah integritas sebenarnya tidak memiliki kunci yang pasti karena latar belakang masalah yang dihadapi berbeda, sehingga integrasi diselesaikan sesuai dengan kondisi negara yang bersangkutan, dapat dengan jalan kekerasan atau strategi politik yang lebih lunak.

Beberapa masalah integrasi internasional, antara lain:
1.              perbedaan ideologi
2.              kondisi masyarakat yang majemuk
3.              masalah teritorial daerah yang berjarak cukup jauh
4.              pertumbuhan partai politik
Adapun upaya-upaya yang dilakukan untuk memperkecil atau menghilangkan kesenjangan
kesenjangan itu, antara lain:
mempertebal keyakinan seluruh warga Negara Indonesia terhadap Ideologi Nasional.
membuka isolasi antar berbagai kelompok etnis dan antar daerah/pulau dengan membangun saran komunikasi, informasi, dan transformasi.
menggali kebudayaan daerah untuk menjadi kebudayaan nasional
membentuk jaringan asimilasi bagi kelompok etnis baik pribumi atau keturunan asing.




QUOTES
“MASALAH itu bukan untuk DIHINDARI melainkan untuk DIHADAPI”

ILMU SOSIAL DASAR


lmu Sosial Dasar merupakan sebuah kajian yang sifatnya tidak terpaku dengan bidang keahlian (disiplin) tertentu atau biasa disebut dengan interdisiplin. interdisiplin  yaitu mencakup dari berbagai bidang keahlian seperti sejarah, ekonomi, geografi sosial, sosiologi, antropologi, dan psikologi sosial. Ilmu Sosial dasar diharapkan dapat membantu  untuk menganilisis dan melesaikan problem atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat.
 ilmu pengetahuan sosial adalah sekelompok yang mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya.Menurut Arthur G. Binning and David H.Binning (1982), Studi Sosial adalah mata pelajaran yang berhubungan langsung dengan perkembangan dan organisasi masyarakat manusia dan manusia sebagai anggota dari kelompok sosial.
B Tujuan Umum dan Khusus Ilmu Sosial Dasar
Tujuan Umum dari Ilmu Sosial Dasar adalah untuk membantu perkembangan pengetahuan,  pemikiran, dan kepribadian agar memperoleh pengetahuan yang lebih luas dan memiliki kemampuan untuk bersikap dan bertingkah laku yang baik dengan manusia lain. Sedangkan tujuan khusus Ilmu Sosial Dasar antara lain:
1. Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah sosial yang ada dalam masyarakat.
2. Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya.
3. Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya (mempelajarinya).
4. Memahami jalan pikiran para ahli dalalm bidang ilmu pengetahuan lalin dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalalm rangka penanggulangan maslah sosial yang timbul dalam masyarakat.










C    Kelompok Ilmu Pengetahuan
Ilmu Pengetahuan terbagi atas tiga kelompok, antara lain :
Natural Sciences
Natural Sciences (ilmu-ilmu alamiah) merupakan bidang kajian yang mempelajari mengenai benda-benda, hukum-hukum pasti dan umum yang berada di alam semesta. Contoh ilmu-ilmu alamiah antara lain : Fisikia, Biologi, Kimia, Astronomi.
SocialSciences
Social Sciences (ilmu-ilmu sosial) merupakan bidang kajian yang mempelajari aspek-aspek mengenai manusia dan lingkungan sosialnya. Contoh ilmu-ilmu antara lain : Ekonomi, Sosiologi, Geografi, Psikologi.
Humanities
Humanities (ilmu-ilmu budaya) merupakan bidang kajian yang mempelajari kebudayaan manusia, menggunakan metode yangterutama analitis, kritis, atau spekulatif, dan memiliki sejarah yang signifikan. Contoh ilmu-ilmu budaya antara lain : Kesenian, Agama, Bahasa, Kesusastraan.
1.2 Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Pengetahuan memiliki persamaan dan perbedaan. Perbedaan keduanya antara lain :
1. Ilmu sosial dasar diberikan di jenjang Perguruan Tinggi sedangkan Ilmu Pengetahuan Sosial diberikan di Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas.
2. Ilmu Sosial Dasar merupakan mata kuliah tunggal sedangkan Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran (untuk sekolah lanjutan).
3. Ilmu Sosial Dasar diarahkan kepada pembentukan sikap dan kepribadian sedangkan Ilmu Pengetahuan Sosial diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dan keterampilan intelektual.
Sedangkan untuk perbedaan keduanya antara lain :
Kedua-duanya merupakan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan.
Keduanya bukan disiplin ilmu yang berdiri sendiri.
Keduanya mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan sosial dan masalah sosial.
Ruang Lingkup Ilmu Sosial Dasar
Ruang lingkup pembelajaran Ilmu Sosial Dasar dikategorikan menjadi 3 golongan, antara lain :
Kenyataan-kenyataan sosial yang ada dalam kehidupan masyarakat, yang secara bersama-sama merupakan masalah sosial tertentu.
Masalah-masalah sosial yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan sosial yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan satu sama lain.
Source : http://eritaku.tumblr.com/post/64168376918/assignment-ilmu-sosial-dasar-pengantar-ilmu





3 Kelompok Ilmu Pengetahuan,
pada dasar pengelompokan ilmu pengetahuan dapat dikelompokan menjadi tiga yaitu:
 adalah Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, dan Ilmu Pengetahuan Budaya atau yang lebih umum disebut adalah Ilmu Pengetahuan Humaniora.

 Ilmu Pengetahuan Alam adalah istilah yang digunakan yang merujuk pada rumpun ilmu dimana obyeknya adalah benda-benda alam dengan hukum-hukum yang pasti dan umum, berlaku kapan pun dimana pun.

       Ilmu Pengetahuan Sosial adalah sekelompok akademis yang mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya.

           Ilmu Pengetahuan Budaya adalah ilmu-ilmu pengetahuan yang dianggap bertujuan membuat manusia lebih manusiawi, dalam arti membuat manusia lebih berbudaya. Sedangkan Ilmu Budaya Dasar adalah suatu ilmu yang mempelajari dasar dasar kebudayaan pola yang terjadi dalah kehidupan sehari - hari dalam manusia.










  • QUOTES

“Ilmu Sosial Dasar, tanpa ilmu sosial dasar  manusia tidak mempunyai jati diri dan karakter”.