5 NILAI MASALAH POKOK KEHIDUPAN MANUSIA
1. Hakekat Hidup Manusia (HM)
ada kebudayaan yang memandang hidup manusia itu pada hakekatnya suatu hal yang buruk dan menyedihkan, dan karena itu harus dihindari. Kebudayaan-kebudayaan yang terpengaruh oleh agama Budha misalnya dapat disangka mengkonsepsikan hidup itu suatu hal yang buruk. Pola-pola tindakan manusia akan mementingkan segala usaha untuk menuju ke arah tujuan untuk dapat memadamkan hidup itu (nirvana = meniup habis) dan merehkan segala tingkatan yang hanya mengekalkan rangkaian kelahiran kembali (samsara). Adapun kebudayaan-kebudayaan lain memandang hidup manusia itu pada hakekatnya buruk, tetapi manusia dapat mengusahakan untuk menjadikannya suatu hal yang baik dan mengembirakan.
2. Hakekat Karya Manusia (KM)
ada kebudayaan-kebudayaan yang memandang bahwa karya manusia pada hakekatnya bertujuan untuk memungkinkan hidup kebudayaan lagi menganggap hakekat dari karya manusia itu untuk memberikannya suatu kedudukan yang penuh kehormatan dalam masyarakat, sedangkan kebudayaan-kebudayaan lain lagi menganggap hakekat karya manusia itu sebagai suatu gerak hidup yang harus menghasilkan lebih banyak karya lagi. Misal karya yang di berikan atau yang di hasilkan adalah sebagai bukti dari kedudukan nya. Seorang pianis, dan menghasilkan karya yang indah dengan itulah seorang mendapat kan kedudukan nya.
3. Hakekat Waktu Manusia (WM)
ada kebudayaan-kebudayaan yang memandang penting dalam kehidupan manusia itu masa yang lampau. Dalam kebudayaan-kebudayaan serupa itu orang akan lebih sering mengambil sebagai pedoman dalam tindakannya, contoh-contoh dan kejadian-kejadian dalam masa yang lampau. Sebaliknya, ada banyak pula kebudayaan dimana orang hanya mempunyai suatu pandangan waktu yang sempit. Warga dari suatu kebudayaan serupa itu tidak akan memusingkan diri dengan memikirkan zaman yang lampau maupun masa yang akan datang, mereka hidup menurut keadaan yang ada pada masa sekarang ini. Kebudayaan-kebudayaan lain lagi malah justru memntingkan pandangan yang berorientasi sejauh mungkin terhadap masa yang akan datang, dalam kebudayaan serupa itu perencanaan hidup menjadi suatu hal yang penting.
4. Hakekat Alam Manusia (AM)
ada kebudayaan-kebudayaan memandang alam sebagai suatu hal yang begitu dahsyat sehingga manusia pada hakekatnya hanya dapat bersifat menyerah saja tanpa dapat berusaha banyak, sebaliknya banyak pula kebudayaan lain yang memandang alam sebagai suatu hal yang dapat dilawan oleh manusia dan mewajibkan manusia untuk selalu berusaha menaklukkan alam. Kebudayaan lain lagi menganggap bahwa manusia hanya dapat berusaha mencari keselarasan dengan alam. Contohnya adalah Yin-Yang atau Yin dan Yang adalah konsep dalam filosofi Tionghoa yang biasanya digunakan untuk mendeskripsikan sifat kekuatan yang saling berhubungan dengan alam dan berlawanan di dunia ini dan bagaimana mereka saling membangun satu sama lain.
5. Hakekat Hubungan Manusia (HM)
ada kebudayaan-kebudayaan yang sangat mementingkan hubungan vertikal antara manusia dengan sesamanya. Dalam tingkah lakunya manusia yang hidup dalam suatu kebudayaan serupa itu akan berpedoman kepada tokoh-tokoh pemimpin orang-orang senior, atau orang-orang atasan. Kebudayaan lain lebih mementingkan hubungan horizontal antara manusia dengan sesamanya. Orang dalam suatu kebudayaan serupa itu akan sangat merasa tergantung kepada sesamanya, dan usaha untuk memilihara hubungan baik dengan tetangganya dan sesamanya merupakan suatu hal yang dianggap sangat penting dalam hidup, kecuali itu ada banyak kebudayaan lain yang tidak membenarkan anggapan bahwa manusia itu tergantung kepada orang lain dalam hidupnya. Kebudayaan-kebudayaan serupa itu, yang sangat mementingkan individualime, menilai tinggi anggapan bahwa manusia terus berdiri sendiri dalam hidupnya, dan sedapat mungkin mencapai tujuannya dengan bantuan orang lain sedikit mungkin.
Quotes: "kebudayaan itu adalah warisan dari leluhur".